Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam agama Islam, ada empat imam yang terkemuka dalam bidang hukum islam, salah satu di antara empat imam tersebut yakni Imam Syafi'i. Imam Syafi’i merupakan salah seorang imam besar pendiri mazhab fiqih yang secara msyhur di kenal dengan mahzab Syafi’i dengan pengikut yang tersebar di Asia Tenggara, sebagian Afrika, dan Eropa.
Nama asli imam syafi'i adalah Muhammad bin Idris. Pada usia 15 tahun, keilmuan Imam Syafi'i sudah dinilai setara dengan mufti. Selain menguasai ilmu fiqih dan hadis, Imam Syafi'i juga terkenal sebagai sastrawan dan penyair ulung. Kumpulan syairnya dijadikan buku oleh Syekh Yusuf Muhammad al Biqa'i berjudul Diwan al Syafi'i.
Dengan kecerdasan dan kebijaksanaannya, kata-kata Imam Syafi'i pun bisa menjadi pedoman dan renungan dalam menjalani kehidupan. Berikut 30 kata-kata bijak Imam Syafi'i
- "Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung bahayanya kebodohan."
- "Ilmu itu seperti air. Jika ia tidak bergerak, maka ia akan menjadi keruh lalu membusuk."
- "Aku mampu berhujah dengan 10 orang berilmu, tapi aku akan kalah pada satu orang yang jahil (bodoh) karena ia tidak tahu akan landasan ilmu."
- "Andaikan aku ditakdirkan mampu menyuapkan ilmu kepadamu, pasti kusuapi engkau dengan ilmu."
- "Besarnya rasa takut itu sesuai dengan kapasitas ilmunya."
- "Betapa aku senang, jika semua ilmu yang aku ketahui dimengerti oleh semua orang. Maka dengannya aku mendapat pahala, meskipun mereka tidak memujiku."
- "Ilmu itu bukan yang dihafal, tetapi yang memberi manfaat."
- "Orang yang berilmu dan beradab, tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu, merantaulah ke negeri orang."
- "Orang yang mengkaji ilmu faraid dan sampai pada puncaknya, maka akan tampil sebagai sosok orang yang ahli berhitung. Adapun ilmu hadis, itu akan tampak nilai keberkahan dan kebaikannya pada saat tutup usia. Adapun ilmu fiqih, itu merupakan ilmu yang berlaku untuk semua kalangan baik muda maupun yang tua, karena fiqih merupakan dasar dari segala ilmu."
- "Orang yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan tidak ia ketahui. Dengan menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan semakin mantap, dan dengan menanyakan apa yang belum ia ketahui, maka ia akan menjadi tahu. Sementara orang bodoh itu meluapkan kemarahannya karena sulitnya ia belajar, dan ia tidak menyukai pelajaran."
- "Siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka harus disertai dengan ilmu. Dan siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, juga harus dengan ilmu."
- "Cukuplah ilmu menjadi sebuah keutamaan saat orang yang tak memiliki mengaku-ngaku memilikinya dan merasa senang jika dipanggil dengan gelar ilmuwan."
- "Cukuplah kebodohan menjadi aib saat orang yang bodoh merasa terbebas darinya dan marah jika digelari dengannya."
- "Andaikan aku ditakdirkan mampu menyuapkan ilmu kepadamu, pasti kusuapi engkau dengan ilmu."
- "Ilmu tidak akan dapat diraih kecuali dengan ketabahan.”
- "Ilmu itu adalah sesuatu yang bernilai positif, bukan yang menempel di kepala."
- "Tujuan dari sebuah ilmu itu adalah untuk mengamalkannya, maka ilmu yang hakiki adalah ilmu yang terefleksikan dalam kehidupannya, bukan ilmu yang hanya bertengger di kepala."
- "Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka mulailah dari yang terpenting dan mendesak."
- "Barangsiapa mengadu domba untuk kepentinganmu, maka dia akan mengadu domba dirimu. Dan barangsiapa menyampaikan fitnah kepadamu, maka ia akan memfitnahmu."
- "Jika ada seorang yang ingin menjual dunia ini kepadaku dengan nilai harga sekeping roti, niscaya aku tidak akan membelinya."
- "Kaji dan dalamilah sebelum engkau menduduki jabatan, karena kalau engkau telah mendudukinya, maka tidak ada kesempatan bagimu untuk mengkaji dan mendalaminya."
- "Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya."
- "Pekerjaan terberat itu ada tiga: Sikap dermawan di saat keadaan sempit; menjauhi dosa di kala sendiri; berkata benar di hadapan orang yang ditakuti."
- "Pilar kepemimpinan itu ada lima: Perkataan yang benar; menyimpan rahasia; menepati janji; senantiasa memberi nasihat; menunaikan amanah."
- "Tiada kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi, tiada kefakiran yang lama, tiada kemakmuran yang lestari."
- "Sebagaimana Tuhanmu telah mencukupkan rezekimu di hari kemarin, maka jangan khawatirkan rezekimu untuk esok hari."
- "Bumi Allah amatlah luas, namun suatu saat apabila takdir sudah datang angkasa pun serasa sempit."
- "Apabila sikap hatimu selalu rela dengan apa yang ada, maka tak ada perbedaan bagimu antara dirimu sendiri dan para hartawan."
- "Banyak orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka tetap kekal. Dan banyak orang yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna."
- "Sebesar-besar aib (keburukan) adalah kamu mengira keburukan orang lain sedangkan keburukan itu terdapat dalam diri kamu sendiri."